![]() |
pic: laritelanjang.net |
“Pak Jono tewas.”
Usai sudah aku mendengar ocehan si sauh berita. Aku tidak menyangka. Pak Jono, sekuriti kantor, rupanya terjebak dalam gedung kantor pengacara Naga Bersaudara yang ludes terbakar tadi malam. Gedung tempatku–dan kamu–pernah berpeluh mencari nafkah–dan memilin asmara.
Itu adalah pemusnahan properti kesekian yang kulakukan. Menyusul tumbangnya sebatang pohon ek berusia ratusan tahun–tempat berukir nama kita tanda sayang selalu–di mata sebilah kapak dan keputusasaan.
Dengan tewasnya pak Jono, tidak ada lagi tempatku berlari dari jerat hukuman mati. Baguslah. Sebab cuma dalam dirikulah namamu berbekas. Nama yang ingin aku musnahkan dari seluruh penjuru kota ini.
–Diikutsertakan dalam #FF100Kata
0 Chirping sounds:
Posting Komentar