lelaki tanggung itu masih mematung
memegang sekaleng cat warna hijau kelon
air teh yang ia taruh di botol beling hijau itu,
semakin lama terasa berat buat kepalanya
yang bermuat naskah-naskah
parodi satir yang memabukkan..
dalam lampu diskotika yang tersaput
lelaki tanggung itu masih mematung
membuat sederet pertanyaan tentang kegelapan
sementara serambi bilik jantung pandhita..
terburai di perempatan jalan maya kota
mencuri transliterasi hakiki tentang jasadnya
dalam lakon apa ia bersandiwara?
lelaki tanggung itu masih mematung
hingga tubuhnya menjelma serpihan mikroskopis
menyatu dalam merah dan biru yang baru..
. . .
hingga Ia memulangkan namanya..
sebab pada akhirnya syukur kufur adalah sebuah keputusan
tentang hidup atau mati..
R.D. 2011
0 Chirping sounds:
Posting Komentar