
sebutir peluru tajam bersarang pulang ke jantungnya hari ini.
pak tua sais pedati kesal. ia berteriak marah,
"rendahkan pagarmu binatang bodoh!"
binatang itu bergeming, mengulum rumput dengan mata malasnya..
gebyah uyah nanah mengering di lantai altar
oleh berahi hewan-hewan qurban yang terus berlarian..
dalam persaksianNya yang tak pernah luput,
aku tumpuk debu dalam kotak saji brankasku..
memuntahkan peluru
hujamkan dosa daging kawan tertelan selintas kalbu
mata banteng tak berguna,
maya legam dalam secarik cermin buram, hanya api api api menanti
ia dingin dalam ilusi,
menanti peraduan
setiap kita cermin-cermin yang berlalu lalang
kita hanya perlu beradu pandang,
bertegur baca dengan hikmat,
menyaksikan fluida berdiam berloncatan pada tiap tempayan
hingga cahaya,
menegaskan benang putih
dalam sidang yang panjang..
R.D. 2011
0 Chirping sounds:
Posting Komentar