Penghujan Perlahan Langit Keputihan
Hei, dengarkanlah!
Aku baru saja menjadi tempat sampah
Bagi langit keputihan yang belumuran nanah
Langit keputihan
Memandang dataran yang tiada lagi perawan
“Lihatlah!
Darah yang berceceran usai penetrasi kegelapan!”, tukasnya
Ah! Dunia terlalu banyak menenggak arak!
Dan berahinya memuncak!
“Pandanglah!
Kemaluan telah kehilangan mukanya!”, ungkapnya
Uhh! Sekali lagi! Dunia terlalu banyak menenggak arak!
Berahinya pun memberontak!
“Hei, lihat itu semua!”, ia berkata
Apa?
“Bayangan pepohonan telah menandakan,
jika sang surya segera meminang senjanya! Merapat pada,
horizon barat!”, selorohnya
Ya! Manakala seribu langkah bahkan sejuta langkah atau berapa sajalah
Menjelma sia-sia
Ya! Manakala selaput meram seakan enggan lagi terpejam
Terbelalak!
Ya! Manakala hujan-hujan deras berlinangan
Dengan makna-makna yang sirna
…
Langit keputihan
Tenang memandang lengkingan opera-opera bahagia
“Kasihan”, ucapnya perlahan hampir tiada kedengaran atau,
ya memang tiada pernah kedengaran
Astaghfirullah hal adziim…
R.D. 2007
0 Chirping sounds:
Posting Komentar